Penerbangan

Minggu, 17 Maret 2013

Download WinRAR Full Version Gratis

Halo, pada kesempatan ini saya akan memberi anda sekalian link download WinRAR 4.20 Gratis. biasanya WinRAR itu hanya berlaku untuk 40 hari, namun kali ini yang full version. Tidak perlu crack dan tidak perlu purchase online. Namun bagi yang belum mengeahui pengertian WinRAR, Apa itu WinRAR? WinRAR adalah aplikasi yang berfungsi untuk mengkompres dan mengekstrak sebuah file. Mengkompres adalah menjadikan banyak file ke dalam satu tempat(tidak harus membuat folder). Sedangkan mengekstrak adalah mengeluarkan(bisa disebut mencopy) file yang sudah di ekstrak, ke sebuah folder. Yap tanpa panjang lebar. Ini saya beri link downloadnya:

NB: JIKA MUNCUL adf.ly TUNGGU 5 DETIK KLIK 'SKIP AD'
WinRAR 32-Bit (x86)

WinRAR 64-Bit (x64)

Keunggulan WinRAR
1. Mendukung .rar & .zip
2. Mengkompres padat, dan dapat dinaikkan tingkat kompresi 10% s.d. 50% dari kompresi normal, terutama sekali ketika pengepakan sejumlah besar file kecil yang serupa
3. Dapat memulihkan (recovery) arsip yang rusak
4. Dapat memulihkan (recovery) arsip multivolume dan merekontruksi bagian yang hilang dari arsip multivolume

SEKIAN, DITUNGGU KOMENTARNYA :) 
BOLEH COPY PASTE ASAL CANTUMKAN LINK POST INI ;)

Download Piriform Defraggler Gratis


Fungsi Defrag Pada PC atau Laptop


Sebelum download, sebaiknya kita mengetahui apa itu defragging/ pengertian defragging. Disk defragg/Defragging adalah proses dimana proses untuk melakukan perapihan(bukan perbaikan) dalam file, terutama file yang tidak beraturan. Sehingga PC menjadi optimal dan lebih cepat. Dan ini saya kasih link download(piriform defraggler)nya:

NB: JIKA MUNCUL adf.ly, TUNGGU 5 DETIK KEMUDIAN KLIK "SKIP AD"


Screenshoot:

Oh ya. Semakin besar kuantitas memori anda, maka semakin lama proses defraggnya. Dan saat mendefrag, usahakan jangan memakai screensaver, dan/atau melakukan multi tasking. karena defrag tidak akan berjalan optimal. 

**[BOLEH COPY-PASTE, TAPI CANTUMKAN LINK BLOG INI] :)


Download Lagu Koes Plus Gratis



Koes Plus adalah grup musik Indonesia yang dibentuk pada tahun 1969 sebagai kelanjutan dari grup Koes Bersaudara. Grup musik yang terkenal pada dasawarsa 1970-an ini sering dianggap sebagai pelopor musik pop dan rock 'n roll di Indonesia. Sampai sekarang, grup musik ini kadang masih tampil di pentas musik membawakan lagu-lagu lama mereka, walaupun hanya tinggal Yon yang aktif. Banyak juga lagu-lagu koesplus yang dibawakan oleh penyanyi lain. Namun pada kesempatan ini, saya hanya akan memberi anda link lagu-lagu yang dibawakan oleh koesplus sendiri. Selamat menikmati :)

NB: Jika keluar adf.ly tunggu lima detik dan klik skip ad

A
Anak Manja 
Andaikan Kau Datang
Angin Laut
Apa Salahku
Ayah dan Ibu
B
Belajar Bernyanyi
Bis Sekolah
Buat Apa Susah
Bujangan
C
Cinta Buta
Cintamu Tlah Berlalu
Cubit Cubitan
D
Dara Manisku
Derita
Desaku
Desember
Dewi Rindu
Diana
Disana Sini
Doa Suciku
H
Hatiku Beku
Hatimu Hatiku
Hidup Dalam Bui
Hidup Yang Sepi
J
Jangan Bimbang Ragu
Jangan Cemburu
Jangan Marah
Jemu
Jiwa Nusantara
K
Kala Kala
Kapan Kapan
Kembali ke Jakarta
Kembali
Kisah Sedih Dihari Minggu
Kolam Susu
Kota Lama
Kr. Pertemuan
L
Layang-Layang
M
Maafkan Aku
Main Belakang
Manis dan Sayang
Mari-Mari
Maria
Masa Muda
Masa Remaja
Mobil Tua
Muda-mudi
N
Nusantara 3
Nusantara 5
Nusantara 6
Nusantara 7
Nusantara
O
O Lala
Oh Kasihan
Oh Kasihku
Oh Kau Tahu
P
Oh Kau Tahu
Pagi Yang Indah
Pelangi
Peyanyi Tua
Perasaan
Percayalah
S
Seindah Matahari
Semua Sama
Sendiri dan Rahasia
Senja Kelabu
Sita Satu Satu
T
Tak Mengerti
Terang Bulan Yang Sedih
Terlambat
Tul Jaenak
W
Why Do You Love Me
Y
Ya Fatimah

SELAMAT MENIKMATI :D Ditunggu Commentnya

Sabtu, 16 Maret 2013

Engine Flameout / Mesin Pesawat Mati



Fenomena engine flameout atau diterjemahkan harafiah dalam bahasa Indonesia adalah mesin mati, merupakan bagian dari kegagalan mesin (engine failure) tapi bukan kegagalan akibat masalah teknis dan menjadi mimpi buruk bagi setiap penerbangan.Sejak diperkenalkan pertama kali awal 1940-an, mesin jet merupakan tonggak kemajuan dunia penerbangan. Tidak serta merta langsung meluas aplikasinya karena berteknologi lebih kompleks, tapi segera disadari banyak keunggulan dibanding mesin piston baling-baling. Gaya dorong yang begitu besar dapat membuat pesawat terbang lebih cepat, lebih jauh, dan lebih tinggi.

Mesin jet memiliki prinsip kerja sesuai Hukum Newton III, aksi berupa gas bertekanan tinggi yang dibakar dan keluar melewati pipa pembuangan (exhaust) yang menimbulkan reaksi menggerakan pesawat maju.  Cara kerja mesin jet adalah kompresor yang berada didepan menyedot udara lalu dimapatkan. Udara mampat bertekanan tinggi ini masuk kedalam ruang bakar (combustion chamber) untuk dicampur dengan uap bahan bakar, dibakar dengan loncatan listrik.   Turbin yang terletak di bagian belakang akan berputar akibat tekanan campuran udara dan bahan bakar yang mengembang dan sangat panas. Turbin berada dalam satu poros dengan kompresor. Sehingga saat turbin berputar kompresor juga turut berputar untuk kembali menyedot udara.
Rentan
Perbandingan udara dengan bahan bakar adalah kira-kira sebesar 14.7 :1. Terlihat bahwa udara yang dibutuhkan jelas jauh lebih banyak. Mesin jet memang dikenal rakus dan rentan terhadap pasokan udara. Untuk dapat mesin jet tetap bekerja diperlukan tiga hal penting yaitu : bahan bakar, udara, dan panas.   Jika salah satu tidak ada atau tidak seimbang entah terlalu banyak atau terlalu sedikit bahkan tidak ada sama sekali, maka mesin mengalami gangguan dan tidak ditanggulangi secepatnya dapat dipastikan akan flameout.
Kasus pendaratan darurat Flight 421 Boeing 737 Garuda Indonesia tahun 2002 di Sungai Bengawan Solo adalah kasus kebutuhan keseimbangan akan panas. Akibat hujan badai, mesin mengalami pendinginan ekstrim bahkan menimbulkan butir-butir es pada mesin.   Mesin menjadi terlalu dingin dan tidak bisa bekerja dengan baik menghasilkan pembakaran yang sempurna sehingga akhirnya menyebabkan flameout pada kedua mesin.  Satu crew meninggal tapi seluruh penumpang sebanyak 59 orang selamat
Kasus berikutnya adalah melibatkan kebutuhan keseimbangan akan udara yaitu penerbangan malam hari, “Speedbird 9” Boeing 747 British Airways tahun 1982 saat terbang diatas Samudra Hindia. Tanpa disadari pesawat masuk ke gumpalan awan debu vulkanis Gunung Galunggung yang baru saja meletus beberapa hari sebelumnya.   Udara bercampur dengan debu yang sangat pekat, apalagi saat itu terbang pada ketinggian 37,000 kaki, ketinggian dimana udara juga sangat tipis. Keempat mesin mengalami flameout. Beruntung pilot berhasil menyalakan kembali tiga dari empat mesin saat turun ke ketinggian 14,000 kaki dan mendarat darurat dengan mulus di Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Untuk kasus kebutuhan bahan bakar sangat jelas sama seperti mesin pada umumnya. Jika bahan bakar tidak cukup alias kehabisan bahan bakar maka mesin jet akan flameout. Kasus Flight 143 Air Canada Boeing 767 tahun 1983 dan kasus Flight 236 Air Transat Airbus A330 tahun 2001 adalah contohnya. Dua-duanya murni karena sebab teknis.   Yang pertama akibat kecerobohan dalam pengisian bahan bakar, sedangkan yang terakhir kesalahan prosedur perawatan saluran bahan bakar. Pada kedua kasus ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Komersial Lebih Aman

Mesin jet sekarang sangat handal jauh berbeda dengan pendahulunya saat pertama kali diperkenalkan. Ini adalah buah mahakarya penelitian bertahun-tahun dan memakan biaya sangat mahal. Banyak penelitian dilakukan mulai dari inovasi efisiensi bilah kompresor dan turbin, perbaikan sistem pembakaran bahkan termasuk riset material mengingat mesin beroperasi pada suhu sangat panas sekitar 1,000-2,000 derajat Celcius. Tidak heran produsen mesin jet di dunia sangat sedikit, jauh lebih sedikit dari produsen pesawat terbang.
Kejadian flameout sangat kecil terjadi pada pesawat komersial jika dibandingkan pada pesawat jet tempur. Mengapa ? Itu karena desain penempatan mesin yang berbeda. Mesin jet pesawat komersial biasa diletakkan pada pod yang tergantung entah pada sayap atau di ekor. Meskipun menimbulkan hambatan (drag), ini adalah sebuah kompromi agar badan pesawat maksimal dimanfaatkan tiap sudut ruangannya untuk angkut barang atau penumpang.   Sedangkan mesin jet pada pesawat tempur diletakkan jauh didalam dan dibelakang badan pesawat agar kemampuan daya dorong tetap maksimum dan lebih aerodinamis. Untuk itu diperlukan saluran udara (air duct) yang bersiku dan cukup panjang agar dapat mencapai mesin. Udara menempuh perjalanan berliku sehingga bisa menimbulkan masalah jika pesawat melakukan maneuver ekstrim.
Memang sudah sifatnya pesawat tempur melakukan maneuver ekstrim. Belum lagi jika tidak berhati-hati akan menimbulkan kompresor stall. Arti stall adalah kehilangan daya angkat akibat aliran udara tidak mengalir mulus, sebuah istilah yang biasa dipakai untuk aerofoil pada sayap. Bilah-bilah kipas kompresor juga berupa aerofoil sehingga kompresor stall mengacu pada ketidak mampuan kompresor menghisap udara dengan baik sehingga menyebabkan ketidakseimbangan pasokan udara ke mesin.
Belum lagi sifat pesawat tempur yang memiliki daya tanjak yang juga ekstrim, sanggup terbang dari ketinggian 0 feet sampai 50,000 feet dalam waktu kurang dari semenit. Tidak heran desain material mesin jet pesawat tempur dirancang khusus, berbeda dengan pesawat komersial agar tahan suhu ekstrim yang datang mendadak.
FADEC
Fenomena flameout akibat ketidakseimbangan tiga faktor itu sudah diperingati sejak dini oleh penemunya Frank Whittle dan Hans von Ohain Mesin jet primitif berumur pendek seperti Jumo 004 yang dipakai pada pesawat tempur jet pertama Messerschmitt Me-262 dikenal sangat tempramental.
Pilot harus sangat berhati-hati untuk mengatur posisi tuas pengatur daya dorong mesin. Jika lambat bereaksi maka berpengaruh pada keseimbangan pasokan bahan bakar yang terlalu sedikit. Jika cepat bereaksi maka mesin akan cepat panas apalagi kualitas tahan panas material saat itu belum sebaik sekarang. Mesin jet bisa flameout atau lebih fatal, bisa terbakar dan meledak !
Tapi itu semua kisah masa lalu. Sekarang ini kualitas mesin jet jauh lebih baik. Belum lagi inovasi FADEC yang diperkenalkan satu dekade lalu. FADEC kepanjangan dari Full Authority Digital Engine Control adalah pengontrol mesin secara elektronik. Komputer akan mengatur dan mengawasi segala aspek mesin jet saat beroperasi setiap detik. Benar-benar sebuah alat yang sangat memanjakan pilot.   Pilot dapat tenang mengatur tuas daya dorong mesin tanpa perlu mengawasi lekat-lekat kondisi mesin setiap saat ataupun khawatir akan mengalami gangguan. Walaupun demikian FADEC memang tidak bisa 100% menjamin mesin bebas flameout. Kejadian buruk bisa saja dapat terjadi dan pilot harus tetap waspada akan fenomena engine flameout ini yang selalu mengintai pada setiap penerbangan.

Jumat, 15 Maret 2013

Daftar Situs Streaming Channel Olah Raga


Saat ini acara olahraga adalah salah satu tontonan terbaik yang digemari banyak orang dan tentu saja menghasilkan uang. Karena itu juga, stasiun televisi mencoba atau berlomba-lomba memburu hak siar acara olahraga dengan harapan bisa mendapatkan uang yang cukup besar.
Namun efek negatif dari persaingan perebutan hak siar ini adalah… semakin mahalnya harga, terlebih jika olahraga tersebut sangat menjanjikan secara bisnis, seperti contohnya Liga Inggris. Akibatnya pemirsa TV kelas menengah ke bawah secara lambat laun kehilangan kesempatan untuk menyaksikan siaran olahraga kesayangannya di TV gratisan karena harga hak siar yang mahal dan membuat TV gratisan tersebut tidak mampu lagi membelinya, termasuk juga mencarikan sponsor untuk mendukung pembelian hak siar tersebut. Akibatnya, siaran olahraga semakin kesini semakin langka yang gratis, dan kebanyakan dikuasai oleh televisi berbayar. Bahkan beberapa klub dan event olahraga di luar negeri sana banyak yang bekerjasama dengan stasiun televisi berbayar dikarenakan lebih menguntungkan ketimbang dengan stasiun TV gratis karena model yang gratis itu sangat tergantung pada sponsor, bukan pada orang perrumah seperti di bisnis stasiun TV berbayar
Bagaimana alternatif agar kita bisa tetap menyaksikan acara olahraga yang kita minati? Ya benar, live streaming… Sayangnya cara ini termasuk ilegal dan sering kali situs yang menyediakan pranala untuk streaming ke event olahraga tertentu selalu coba diburu untuk diberantas oleh stasiun televisi yang memiliki hak siar resmi… Yah dimana-mana juga yang gratis selalu menjadi favorit ketimbang yang berbayar, hehehe…
Nah saudara, berikut ini kami sajikan beberapa situs live streaming yang bisa Anda manfaatkan untuk menonton acara olahraga kesayangan Anda. Jangan khawatir, bebas virus kok dan bukan link scam. Situs-situs streaming itu antara lain:
  1. http://www.firstrowsports.eu
  2. http://www.sportlemon.tv
  3. http://www.vipbox.tv
  4. http://www.stopstream.tv
  5. http://atdhe.eu
  6. http://www.justin.tv
  7. http://tv.indonewyork.com
  8. http://www.stream2watch.me
  9. http://www.lshunter.tv
  10. http://livetv.ru/en
  11. http://www.laola1.tv
  12. http://chanfeed.com
NB: JIKA KELUAR JENDELA adf.ly TUNGGU 5 DETIK KEMUDIAN KLIK SKIP AD
Nah dari situs-situs diatas, Anda bisa menyaksikan beragam tayangan olahraga secara langsung dan gratis… kecuali biaya hubungan internetnya tentu saja, hehehe… Acara olahraga yang bisa Anda dapatkan antara lain: sepak bola (beragam liga dan kejuaraan, termasuk Liga Champions Eropa), otomotif (beragam balapan termasuk F1 dan MotoGP), tenis, tinju, bola basket dan bahkan WWE, ah tidak hampir semua acara olahraga ada… Soal legal atau ilegal, karena hukum di Indonesia masih lemah, khususnya dalam hal memberantas pembajakan digital, sepertinya tidak jadi masalah. Di luar negeri sana situs-situs diatas memang banyak di blok oleh para provider internetnya, kalau dikita masih aman-aman saja, dan karena itu nikmatilah selagi bisa!

Michael Schumacher's Biography



Michael Schumacher

Michael’s early helmet colours

Michael’s later helmet colours
Internet Explorer users click here to bookmark. Firefox users press CTRL-D.
NameMichael Schumacher
NicknamesSchumi, Schuey
Date of Birth3rd January 1969
Place of BirthHürth-Hermülheim, Germany
Height1.74m
Weight68kg
ResidencyVufflens-le-Château, Switzerland
Marital StatusMarried
WifeCorinna Schumacher (nee Betsch) since Tuesday 1st August 1995
ChildrenGina-Maria, daughter (DOB 19/01/97) and son Mick (DOB 22/03/99)
FamilyRolf, Father, Elizabeth, Mother and Ralf, Brother (DOB 30/6/75)
InterestsSoccer, tennis, swimming, skiing
His Manager…
Michael’s manager since 1989 has been Willi Weber. Schumacher was to receive a free drive in his WTS team for three years, Weber in return is reported to receive 20% of all income Michael earns from motor races. The initial agreement was to last 10 years, however it was later extended for a further several years.
His Helmet…
Michael explains how his helmet’s paint scheme came about:
“From the area of the visor you see the traditional German black-red-gold. I chose the colours years ago with a friend of mine and I changed it only slightly, mostly to include sponsor decals. The blue circle with the white stars on the top was his idea. After joining Ferrari I added the prancing horse on the back. “
Since the European GP in 2000, Michael has raced with a modified helmet design. The blue circle on the top in now painted light red. The white Marlboro stripe around the top is also now red. The change was made to prevent confusion between himself and Barrichello, whose design was confusingly similar.
F1 Teams Driven for…
YearTeamTeammates
1991Jordan1991 Andrea de Cesaris
1991-1995Benetton1991 Nelson Piquet
1992 Martin Brundle
1993 Riccardo Patrese
1994 Jos Verstappen/JJ Lehto/ Jonny Herbert
1995 Jonny Herbert
1996-2006Ferrari1996-1999 Eddie Irvine
2000-2005 Rubens Barrichello
2006-2007 Felipe Massa
Schuey entered only one race for Jordan – which was his F1 debut at Spa Francorchamps in 1991. He qualified 7th but in the race the clutch burnt out and he didn’t make it off the grid. He was standing in for Bertrand Gachot, who had been jailed in London just before the GP for an assault with CS gas on a taxi driver!
Michael is Ferrari’s most successful driver ever, ahead of Niki Lauda.
Read more about F1′s greatest ever driver….
Learn more about Michael! The great biographies in the right panel provide more information than we ever could on mSchumacher.com!
The biography from Christopher Hilton on Michael was first published in July 2000, but the current third edition published in 2007 has been updated after he retired from Formula 1 racing, so is right up to date!
The author has penned the biographies of numerous other top drivers. Highly recommended reading.
2012 was his last season in F1. His final retiremen is when he in 43 Years old. gret job man!! :)

10 Kecelakaan F1 Terparah


10) Lorenzo Bandini (1935-1967),
driver Italia, meninggal di GP Monako 1967. Setelah hilang kontrol atas mobilnya di sebuah chicane, ban belakang mobilnya mengenai pembatas jalan dan membuat mobil Bandini berputar-putar sampai menabrak sebuah tiang dan berbalik. Tiang tersebut jatuh dan menembus tangki bahan bakar, sehingga terjadilah kebakaran yang sekaligus membuat Bandini terperangkap. Mobil selanjutnya meledak karena uap panas dari pipa pembuangan gas bahan bakar. Bandini mengalami luka bakar hebat dan dirawat di rumah sakit setempat selama 3 hari, sebelum akhirnya meninggal pada 10 Mei 1967.
http://www.allf1.info/gallery/pictures/crash8.jpg
9) Roger Williamson (1948-1973),
driver Inggris, meninggal di GP Belanda 1973. Setelah salah satu ban mobilnya mendadak kehilangan tekanan dan kempis, Williamson menabrak sebuah tembok pembatas dengan kecepatan tinggi dan terseret sejauh 275 meter. Mobil berakhir dalam posisi terbalik dan tangki bahan bakarnya pun mulai terbakar. Seorang pembalap lain, David Purley (1945-1985) menghentikan mobilnya dengan sukarela dan berusaha membantu Williamson keluar dari mobilnya; namun usahanya juga gagal karena posisi mobil yang terbalik. Celakanya para marshal menduga justru mobil Purley yang mengalami kecelakaan. Begitu mengetahui kondisi yang sebenarnya, marshal pemadam api tidak berhasil pula menolong Williamson. Mobil pemadam yang lebih besar baru datang hampir 10 menit kemudian, di mana Williamson sudah lebih dulu tewas akibat asfiksia.
http://www.racehistorie.nl/grand%20prix/rw735.jpg
8) Helmuth Koinigg (1948-1974), 
driver Austria, meninggal di GP Amerika Serikat 1974. Kematian akibat pemasangan logam pembatas Armco yang tidak tepat. Setelah mengalami gagal suspensi di daerah tikungan lambat, mobilnya menabrak tembok pembatas Armco dengan posisi kepala Koinigg membentur tembok terlebih dahulu. Kecepatan mobilnya rendah namun karena Armco yang tidak terpasang dengan baik (ujungnya yang tajam masih terlihat!), logam pembatas yang tajam itu pun mencederai leher Koinigg sampai kepalanya terpenggal
http://img225.imageshack.us/img225/555/k1aj8.jpg
7) Tom Pryce (1949-1977),
driver Wales, meninggal di GP Afrika Selatan 1977. Kematian paling aneh di sirkuit F1 dari tinjauan sebab: tertimpa tangki pemadam api seberat 20 kg! Adalah Renzo Zorzi yang baru saja mengalami kecelakaan; akibat pengukur bahan bakarnya rusak. Ia memarkir mobilnya di sisi kiri trek lurus. Zorzi kesulitan keluar dari mobil karena gagal melepaskan pipa oksigen dari helmnya; namun bagian belakang mobilnya sudah mengeluarkan api. Ini membuat Zorzi membutuhkan bantuan 2 orang marshal dari seberang trek untuk memadamkan api dari mobilnya. Dua marshal itu pun menyeberang trek yang sedang dilalui mobil F1 tanpa izin (!). Marshal pertama lolos. Namun marshal kedua, Fredrik Jansen van Vuuren (19 tahun) – yang membawa tangki pemadam api seberat 20 kg – tertabrak oleh mobil Pryce (dengan kecepatan 270 km/jam). Pryce menabrak van Vuuren karena pandangannya terhalang oleh mobil Hans-Joachim Stuck (yang hampir menabrak van Vuuren juga, namun berhasil menghindar di detik terakhir). Van Vuuren terlempar ke udara, dengan tubuh hancur (sampai tidak dapat dikenali), dan tewas seketika. Sedangkan Pryce, yang mendadak tertimpa tangki pemadam, tewas seketika karena benda berat itu hampir memutuskan kepalanya (!!). Ia pun terlempar keluar dari mobil. Mobil Pryce masih berjalan tanpa driver sejauh beberapa ratus meter.

6) Ronnie Peterson (1944-1978), 
driver Swedia, meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan GP Italia 1978. Peterson baru saja mengalami kecelakaan tabrakan beruntun di belokan pertama GP Italia 1978, yang melibatkan 9 pembalap lainnya. Ia hanya mengalami cedera tungkai; yang relatif “ringan” jika dibandingkan dengan Vittorio Brambilla yang mengalami koma akibat kepalanya tertimpa ban “terbang”. Peterson dilarikan ke rumah sakit Milan untuk diperiksa. Ternyata ia mengalami beberapa patah tulang di tungkainya. Ia pun dijadwalkan untuk dioperasi keesokan paginya. Namun sebelum pagi tiba, Peterson mengalami emboli lemak yang bersumber dari daerah patah tulang di tungkainya; dan meninggal Senin (11 September) pagi.
http://www.atlasf1.com/2000/ita/preview/peterson2.jpg
5) Gilles Villeneuve (1950-1982),
driver Kanada, meninggal di kualifikasi GP Belgia 1982. Dalam pertandingan, ia bertemu mobil lambat di jalur kiri. Mobil Jochen Mass. Mereka pun mengalami miskomunikasi: Mass yang mengira Villeneuve akan mencatat waktu, bermaksud membiarkannya lewat dengan bergerak ke kanan. Villeneuve yang berniat mendahului Mass (yang tadinya ada di jalur kiri) segera membelokkan mobil ke kanan. Mereka bertabrakan di jalur kanan. Mobil Villeneuve, yang berada di belakang, terbang ke udara dan mendarat (hidung lebih dulu) dengan kecepatan 225 km/jam. Villeneuve masih terseret sejauh 50 meter ke arah pagar kait di pinggir trek; di mana lalu ia tersangkut dan mengalami patah leher. Ia langsung dibawa ke rumah sakit St.Raphael University, dan sempat dipertahankan hidup selama beberapa jam sebelum akhirnya meninggal sekitar pukul 9 malam waktu setempat.
http://www.allf1.info/gallery/pictures/crash6.jpg
4) Riccardo Paletti (1958-1982),
driver Italia, meninggal di GP Kanada 1982. Ia baru saja melakukan start GP-nya yang kedua. Karena gangguan koordinasi marshal, lampu kuning tidak dihidupkan setelah Didier Pironi (lagi-lagi!) stalled on grid saat start. Paletti terlambat merespons dan hidung mobilnya menabrak bagian belakang mobil Pironi. Ia mengalami benturan di dada dan tidak sadarkan diri. Mobil Paletti selanjutnya mengalami kebakaran, dan ia pun mengalami asfiksia akibat asap karena terperangkap dalam mobil (sampai para marshals pun butuh setengah jam untuk mengeluarkan Paletti). Ia meninggal setibanya di rumah sakit Royal Victoria di Montreal; 2 hari sebelum ultahnya yang ke-24.
http://img527.imageshack.us/img527/7866/crash5.jpg
3) Elio De Angelis (1958-1986),
driver Italia, meninggal dalam uji coba mobil di sirkuit Paul Ricard, Le Castellet, Prancis usai GP Monako 1986. Mobil De Angelis mengalami kebakaran setelah tabrakan, dengan kondisi downforce mendadak hilang akibat lepasnya sayap belakang mobil. Ia hanya mengalami luka bakar ringan dan patah tulang selangka, namun De Angelis tidak dapat keluar dari mobilnya. Apalagi di sirkuit yang bersangkutan hampir tidak ada marshal yang bersiap di tempat. Marshal baru datang 30 menit kemudian dengan helikopter (!!!!), dan melarikan De Angelis ke rumah sakit Marseille. Ia pun meninggal di sana 29 jam kemudian.
http://www.racing.it/f1/album/foto/paulricard.jpg
2) Roland Ratzenberger (1960-1994),
driver Austria, meninggal di kualifikasi GP San Marino 1994. Ratzenberger yang baru saja membalap 1 kali di F1, mengalami kerusakan sayap depan mobil di putaran kualifikasi sebelumnya. Akibat kecepatan yang tinggi, ditambah tekanan angin, sayap depan tersebut patah dan tersangkut di bawah mobilnya. Mobil Ratzenberger pun tidak dapat membelok dan membentur tembok solid dengan kecepatan 315 km/jam. Setelah tabrakan, mobil berputar-putar kembali ke trek, dan terlihat jelas bahwa Ratzenberger mengalami patah leher yang langsung menewaskannya di tempat.
http://www.forocompeticion.com/galeria/data/196/72%20-%20Roland%20Ratzenberger%20-%2003.jpg1) Ayrton Senna da Silva (1960-1994),
driver Brazil, meninggal di GP San Marino 1994. Juara dunia 3 kali ini start dari pole position. Sesaat setelah start, Pedro Lamy dan Jyrki Jarvilehto mengalami tabrakan yang mengakibatkan keluarnya safety car. Safety car keluar selama 5 putaran. Pada 2 putaran berikutnya, mobil Senna terlihat understeer dan keluar jalur mendadak di tikungan Tamburello, dengan kecepatan 310 km/jam, lalu menghantam tembok solid. Sebab kematian Senna yang sebenarnya masih misterius. Senna disebutkan mengalami luka tembus akibat patahan suspensi yang menembus helm dan bagian depan tengkoraknya. Ironisnya video yang merekam momen tabrakan sepanjang 1.5 detik ternyata hilang.
Damon Hill, rekan setim Senna di Williams pada tahun 1994; bersikeras bahwa Senna telah melakukan kesalahan biasa, namun fatal. Sebagian penggemar berat Senna menduga ada konspirasi yang bertujuan membunuh pembalap berusia 34 tahun tersebut. Banyak juga yang memperdebatkan apakah Senna meninggal spontan atau di rumah sakit, karena ia tidak dinyatakan meninggal di trek. Pernah juga dilaporkan bahwa video itu ternyata ada dan memperlihatkan Senna “melepas” setir seusai mobilnya melintir (namun video ini pun dipertanyakan keasliannya). Bagaimanapun kejadian sebenarnya, tragedi ini telah mengubah pandangan FIA terhadap keselamatan di lingkup Formula 1.
source : http://terselubung.blogspot.com/2010/10/10-kecelakaan-formula-1-yang-paling.html

Mobil F1 Mobil Teraman di Dunia


Sebelum turun balapan, mobil F1 seperti mobil jalan raya pada umumnya yang harus lolos serangkaian uji coba keselamatan. Namun, persyaratan untuk mobil F1 lebih ekstrim
Pada balapan Grand Prix Eropa di Valencia, Spanyol, 27 Juni 2010, kita disuguhi pemandangan mendebarkan kecelakaan hebat yang dialami oleh pembalap tim Red Bull, Mark Webber. Pada lap 10, Webber melakukan kesalahan dalam memperkirakan gerak mobil Lotus Heikki Kovalainen di trek lurus pada saat melaju dalam kecepatan 310km/j. Mobil Red Bull Webber menghantam keras bagian belakang mobil Kovalainen kemudian terbang sampai setinggi hampir 10 meter dan salto di udara sebanyak dua kali sebelum akhirnya terhempas ke aspal dalam keadaan kokpit mobil di bawah. Karena hantaman ke tarmac sirkuit terlalu keras, mobil berbalik ke dalam posisi semula dan terseret ke run-off area di Tikungan 10.
(Mobil Red Bull Mark Webber terlempar setinggi hampir 10 meter dan salto dua kali di udara setelah menghantam belakang Lotus Heikki Kovalainen di GP Eropa 2010 di Valencia, Spanyol - Foto:http://www.dailymail.co.uk)
Webber tak mengalami cedera, hanya mengalami memar di bahu kanan. Ia bahkan keluar dari mobil tanpa dibantu orang ketiga sambil melemparkan setir ke aspal. Luar biasa! Bayangkan jika kecelakaan seperti itu terjadi pada mobil jalan raya? Dipastikan mobil hancur berantakan dan pengemudi serta penumpangnya kemungkinan kecil hidup selamat, sehingga tidak salah jika mobil Formula 1 mendapat sebutan sebagai mobil paling aman sedunia jika dilihat dari desain mobil yang begitu kompak berbanding dengan kecepatan. Tetapi klaim ini tidak bersifat absolut karena terdapat perbedaan cara pandang.
(Robert Kubica mengalami kecelakaan pada GP Kanada 2007 di Montreal setelah menghantam tembok pembatas dan terseret sejauh 100m - Foto: http://www.cache.jalopnik.com)
(Setelah mengalami benturan 75G, atau sama dengan 75 kali dari berat tubuh Robert Kubica di Montreal 2007, pembalap asal Polandia itu selamat - Foto: http://www.wikinoticia.com)
Apa sih yang membuat mobil F1 bisa begitu istimewa sehingga bisa menyelamatkan Webber dari kecelakaan dahsyat di Valencia? atau ketika menyelamatkan Robert Kubica dari kecelakaan fatal di GP Kanada musim 2007 lalu? Banyak sekali alat penjamin keselamatan di mobil F1 dan salah satu komponen yang penting adalah kokpit tempat pembalap F1 duduk.
Pada saat para desainer membuat mobil F1 ada dua elemen yang dipertimbangkan yaitu kecepatan dan keselamatan. Kecepatan ditentukan oleh mesin, aerodinamika dan ban, sementara monokok menjamin keselamatan pembalap dalam kondisi yang sangat ekstrim sekalipun. Struktur monokok mobil F1 sangat kuat dan sering kali disebut sebagai ‘tub’ alias ‘bak’ karena bentuknya yang seperti bak mandi; sempit dan kecil. Monokok inilah yang menjadi kokpit dan ‘cangkang survival’ pembalap, tapi juga menjadi komponen utama sasis mobil di mana mesin dan suspensi depan langsung terhubung dengan tub. Jadi karena perannya yang seperti itu, struktur monokok harus dibuat sekuat dan sekokoh mungkin.
(Gambar di atas adalah beban tonase yang harus ditahan oleh cangkang survival mobil F1 dalam uji coba sebelum diturunkan di sirkuit balap. Foto: http://www.f1.allianz.com)
Seperti bagian-bagian mobil F1 lainnya, sebagian besar bagian monokok terbuat dari serat karbon, yakni material komposit (gabungan dari beberapa unsur) yang kekuatannya dua kali lebih kuat dari baja, tapi lima kali lebih ringan. Serat karbon terdiri dari 12 lapis mat serat karbon, di mana satu benang mat lima kali lebih tipis dari rambut manusia. Membuat monokok adalah salah satu pekerjaan terberat tim teknisi komposit karena mereka harus merekatkan ratusan komponen serat karbon yang terpisah dengan alat perekat yang sangat kuat.
(Sebagian besar material mobil F1 terbuat dari serat karbon yang memiliki daya tahan dua kali lipat lebih kuat dari baja tapi lebih ringan lima kali)
(Inilah monokok mobil F1 yang juga disebut dengan ‘tub’ atau survival cell alias cangkang pelindung/survival)
Banyaknya pembalap F1 yang selamat dari kecelakaan fatal merupakan bukti kekuatan cangkang survival di atas. Prinsip dasar kerja cangkang survival adalah mempermudah pembalap keluar dari kokpit dalam waktu sesingkat-singkatnya. Cangkang alias tub tersebut harus bias menyelamatkan pembalap dari benturan depan, samping, belakang serta saat mobil terguling sehingga roll hoop harus benar-benar kuat. Dalam beberapa tahun terakhir FIA memfokuskan upaya-upaya keselamatan pada bagian kepala pembalap –yang merupakan areal yang paling rentan terkena benda-benda terbang dengan mempertinggi dan memperkuat dinding kokpit.
Seperti mobil jalan raya, seluruh mobil F1 harus lolos uji coba benturan yang ditetapkan oleh FIA sebelum diperbolehkan mengikuti balapan dan FIA merupakan merupakan salah satu mitra aktif program uji coba mobil jalan raya Euro-NCAP. Evaluasi ketat yang diperkenalkan tahun 1985 dan disupervisi oleh FIA ini biasanya dilaksanakan di Cranfield Impact Centre di Bedfordshire, Inggris dan uji coba yang dilakukan adalah uji benturan dinamis (bergerak), uji benturan beban statis dan uji rollover alias uji benturan ketika mobil terbalik dan terguling.
Uji benturan dinamis dilakukan pada bagian depan, kedua samping dan belakang sasis, plus setir. Cangkang alias tub tidak boleh rusak pada waktu di uji. Berat sasis yang dites, sudah termasuk boneka uji coba, adalah 780kg. Uji benturan depan dilakukan pada kecepatan 54km/j, uji benturan samping 36km/j dan belakang 40km/j.
(Monokok mobil Formula One atau disebut juga survival cell atau tub)
Mungkin Anda bertanya-tanya kok kecepatannya rendah? Memang sengaja dipilih untuk mengukur seakurat-akuratnya kemampuan mobil di dalam menyerap energi benturan pada saat kecelakaan terjadi. Batasan deselerasi, penyerapan energy dan deformasi harus dihitung setepat mungkin. Misalnya, uji coba benturan dari depan saat mobil deselerasi terhadap dada boneka dummy tidak boleh lebih dari 60 G (sekitar 60 kali berat tubuh manusia) dalam waktu tiga milidetik benturan.
Dalam uji benturan statis, mobil menjalani 12 kali uji coba beban statis pada bagian depan, samping dan belakang untuk memastikan bahwa tub benar-benar harus tahan terhadap segala benturan sesuai yang diwajibkan oleh regulasi. Setelah diuji, perubahan bentuk pada cangkang tidak boleh merusak struktur cangkang ataupun girboks. Setelah itu, struktur rollover mobil menjalani uji coba dari tiga arah –di mana bagian samping harus mampu menahan beban benturan lima ton, dari depan enam ton dan dari atas 12 ton. Kedalaman penyok akibat benturan itu tidak boleh lebih dari 50mm.
Nah dari penjelasan di atas, apakah masih ada yang meragukan tingkat keselamatan mobil F1?

Fungsi-fungsi Tombol di Stir Mobil Formula 1



1. Tombol MSG OK
Merupakan tombol multifungsi digunakan untuk menset semua fungsi-fungsi yang terdapat didalam mobil.


2. Tombol Menu scroll buttons
Tombol ini berfungi sebagai tombol untuk memilih menu-menu yang ada didalam mobil.
3. Tombol Differential adjustment
Tombol ini berfungi untuk mengatur traksi dan grip pada ke empat roda, mengatur stabilitas pengereman dan juga mengatur sistim pada mobil pada saat berbelok.

4. Tombol Neutral switch
Tombol ini berfungi untuk mengatur kembali settingan mobil ke posisi normal.

5. Tombol Front wing switch
Tombol untuk mengatur dan menyesuaikan sudut sayap/bumper depan mobil untuk meningkatkan downforce.

6. Tombol Radio LED
Menyala dengan warna biru untuk menginformasikan kepada pengemudi tentang arahan-arahan dari pit.

7. Tombol Pit-to-car radio
Fungsi nya untuk mematikan dan menghidupkan fungsi komunikasi radio

8. Tombol Fuel mix adjustment
Mengatur campuran bahan bakar, baik untuk memelihara atau meningkatkan performa mesin, sesuai dengan yang diperlukan.

9. Tombol Throttle map override
Mengatur katup mesin dan juga menyesuaikan dengan karakteristik yang sesuai dengan kondisi lintasan.

10. Tombol Overtake button
Mengatur dan meningkatkan kecepatan mesin dalam sekejap ke posisi maksimal yaitu 18.000 rpm. Kecepatan ini dibutuhkan pada saat pembalap akan menyalip.

11. Tombol Pitlane speed limiter
Mematikkan dan menghidupkan fungsi tombol pengontrol kecepatan pada saat berada di pitlane, seperti yang sobat semua ketahui bahwa didalam pitlane kecepatan mobil harus dikurangi apabila tidak di taati maka akan dikenai hukuman.

12. Tombol Engine breaking level
Tombol ini difungsikan pada saat keadaan lintasan basah, yang bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas belakang roda belakang mobil.

13. Tombol Tyre configuration
Tombol yang berfungsi untuk mengoptimalkan pengaturan ban dan juga berfungsi untuk mengaktifkan lampu belakang pada saat keadaan hujan.

14. Tombol Master multifunction switch
Memungkinkan pengemudi untuk mengakses sejumlah pengaturan sistem mesin mobil, kendali sayap depan/belakang, kendali “aero” yang berfungsi yang memantau dan memaksimalkan aliran udara mobil.
Sebagai tambahan, harga untuk satu buah stir / kemudi mobil balap F1 adalah Rp. 368 juta.

sumber: berbagai sumber

Banyak Dibaca